'
22 Jumadil Awwal 1445 H | Selasa, 5 Desember 2023
SUPERNEWS
Di Indonesia Ternyata Jumlah Pekerja China Lebih Mendominasi dan Tidak Sebanding Dengan Nilai Investasinya
supernews | Selasa, 3 Oktober 2023 | 10:24:00 WIB
Editor : Bachtiar | Penulis : Tim
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan saat bersalaman dengan sejumlah tenaga kerja asal China

Jakarta, (Supernews)- 

Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Triyono mengatakan pekerja asing China mendominasi jumlah pekerja asing di Indonesia yang mencapai 59.320 orang atau sebesar 44,49 persen dari total pekerja asing. Menurutnya, jumlah pekerja asal China tidak berbanding lurus dengan investasi negara mereka di Indonesia.

Ia mengutip data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan Singapura merupakan investor terbesar di Indonesia pada 2022 dengan investasi sebesar $13,28 miliar. Namun, Singapura hanya menempatkan pekerja mereka sebanyak 1.811 orang atau 1,35 persen. Hal tersebut tidak sebanding dengan China yang investasinya jauh lebih rendah, yaitu $8,22 miliar.

“Kita bisa melihat ternyata perbandingan jumlah investasi tidak selalu berbanding lurus dengan jumlah tenaga kerja yang dikirim ke negara kita,” ujar Triyono dalam diskusi “Refleksi Satu Dekade Relasi Indonesia-China di Era Belt and Road”, di Jakarta beberapa waktu lalu.

Triyono menambahkan model investasi yang dijalankan China memiliki kekhasan, yaitu diiringi pengiriman besar-besaran tenaga kerja. Hal ini, katanya, dapat menimbulkan gejolak di dalam pasar tenaga kerja setempat. Apalagi, pekerja setempat sering kesulitan mendapatkan pekerjaan dalam proyek investasi China.

Lebih lanjut, Triyono menyampaikan sebaran tenaga kerja China di Indonesia sebagian besar berada di wilayah yang memiliki sumber daya alam yang besar terutama nikel. Hal ini bisa dimengerti mengingat investasi yang disasar China adalah industri logam. Karena itu, menurut data Kementerian Ketenagakerjaan, empat provinsi dengan konsentrasi pekerja China tinggi adalah di Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, dan Sulawesi Tenggara.

“Sulawesi Tengah memimpin jumlah tenaga kerja China, diikuti Maluku, Maluku Utara, dan Sulawesi Tenggara. Kalau Sulawesi Tenggara fokusnya di Konawe,” tambahnya.

Triyono mencontohkan investasi China di Morowali, Sulawesi Tengah pada 2021 yang mencapai $15,3 miliar dan nilai ekspor sebesar $10,7 miliar telah menciptakan lapangan pekerjaan untuk 66 ribu individu. Namun, terdapat dinamika perekrutan tenaga kerja di PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), yang merupakan perusahaan patungan antara Tsangshan Steel Holding asal China dan perusahaan lokal PT Bintang Delapan Mineral.

Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Triyono mengatakan pekerja asing China mendominasi jumlah pekerja asing di Indonesia yang mencapai 59.320 orang atau sebesar 44,49 persen dari total pekerja asing. Menurutnya, jumlah pekerja asal China tidak berbanding lurus dengan investasi negara mereka di Indonesia.

Studi yang dilakukan Widyanta pada 2019 mengungkapkan banyak kandidat lokal dengan kualifikasi pendidikan menengah kesulitan untuk lolos seleksi, meskipun telah mencapai tahap wawancara. Namun, Triyono juga menyampaikan bahwa ada studi yang menyebutkan inisiatif ini telah berhasil mengurangi pengangguran di kalangan populasi produktif yang mencakup lulusan pendidikan menengah dan tinggi.

Selain itu, Triyono juga mengungkapkan ada keganjilan dalam kontrak kerja di PT IMIP. Ia mencontohkan. ada pekerja dengan kontrakl kerja 1 tahun dipecat sebeljum waktunya tanpa pemberitahuan resmi, sementara perusahaan mengklaim pekerja tersebut telah mengundurkan diri.

“Kemudian tidak ada job description yang jelas antara pekerja lokal dengan China. Sehingga ketika pekerja lokal melakukan tugas, mereka juga harus mengerjakan tugas lebih dari satu. Ini tidak boleh,”katanya.

Triyono juga menemukan, berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan di China pada 2007, ada kesenjangan upah antara pekerja asal China dan pekerja di negara-negara di Asia Tenggara. Sebagai contoh, perbandingan upah pekerja di China 13 kali lipat upah pekerja di Indonesia. Meskipun, Tri mengakui belum memiliki data besaran upah pekerja China yang bekerja di Indonesia.

Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo telah mendorong kerja sama China-Indonesia menjadi kemitraan yang setara dan menguntungkan. Selain itu, kata Djauhari presiden juga menyampaikan bahwa kerja sama itu diharapkan dapat memicu ekonomi dengan efek berganda dan berkelanjutan untuk jangka panjang.

“Presiden Kita menggaris bawahi perlunya mendorong kerja sama Belt & Road Initiative (BRI) dan BRF untuk memiliki sinergi dan sense of ownership bagi negara tuan rumah,” ujar Djauhari Oratmangun di Kamis (26/10/2023).

Menurut Djauhari, Presiden Xi Jinping telah menyampaikan komitmen pendanaan untuk BRI dan Global Maritime Fulcrum (GMF) sebesar $47,8 miliar. Menurutnya, pemerintah telah melakukan pendekatan untuk memastikan kerja sama kedua negara bisa saling menguntungkan.

Buruh Salahkan Pemerintah karena Kurang Pengawasan

Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Sunarno mengatakan secara prinsip organisasinya tidak anti dengan pekerja asing. Sebab, menurutnya secara umum kondisi buruh di berbagai negara sama dan banyak orang Indonesia juga bekerja di luar negeri.

Sunarno mengatakan persoalan jumlah pekerja asing dan investasi tersebut tidak akan muncul jika pengawasan pemerintah bisa maksimal sehingga bisa sesuai peraturan. Contohnya jumlah pekerja asing yang diperkenakan bekerja di Indonesia sekitar 20 persen dan merupakan pekerja dengan keterampilan tinggi.

“Justru ada di pemerintah kita terkait pengawas pekerja asing tidak jelas. Dan bisa jadi ini bentuk kongkalikong di tingkat operasional pemerintah,” ujar Sunarno kepada VOA, Senin (30/10/2023).

Sunarno juga mengapresiasi proteksi yang tinggi berupa upah tinggi dan keamanan kerja bagipekerja mereka di luar negeri. Karena itu, kata dia, pemerintah Indonesia semestinya memberikan perlindungan yang sama bagi pekerja Indonesia terkait upah dan keselamatan.** [sm/ab/voa]

Index
DKPP RI Putuskan Rehabilitasi Nama Baik Rahmat Bagja Terkait Dua Perkara
Jangan Bandel Ya! Bawaslu 'Pelototi' Penggunaan Dana Kampanye Pemilu 2024
Anggota Komisi II DPR Tolak Usulan Pemerintah Tentang RUU DKI Jakarta Yang Inginkan Gubernur Dipilih dan Ditunjuk Oleh Presiden
Berikut Daftar 7 Hakim Agung MA Yang Disetujui Dalam Paripurna DPR Hari ini
Bawaslu Inginkan Pemilih Pemula jadi Aktor Utama Pengawasan Pemilu 2024
Bahas Izin Mendirikan TPS, KPU Rakor Bersama PPLN Hong Kong dan Makau
KPU Pastikan Debat Capres-Cawapres 2024 Pertama dan Terakhir di Kantornya
TNI Integratif Bersinergi Dengan Kementan RI Dukung Ketahanan Pangan Wujudkan Swasembada Pangan
Kontroversi Pernyataan Politisi PSI Ade Armando Mengenai Politik Dinasti DIY
Jadwal Pengumuman Hasil Tes PPPK 2023 dan Tahapan Selanjutnya yang Wajib Diikuti
supernews
Jokowi Didesak Setop Main-main Perangkat Negara di Pemilu 2024 Dan Segera Mundur Dari Jabatan Presiden
Tolak Pemutihan 3,3Juta Hektar Kebun Sawit Dalam Kawasan Hutan, Pemerintah Jokowi Dituding Hanya Untungkan Pengusaha Nakal
Di Indonesia Ternyata Jumlah Pekerja China Lebih Mendominasi dan Tidak Sebanding Dengan Nilai Investasinya
Tak Kunjung Ditindak, Rp 1 Triliun Uang Hasil Kejahatan Lingkungan Disebut-sebut Masuk ke Partai Politik
Index
Duh, Gibran Kepleset Sebut Asam Folat Jadi Asam Sulfat
Duh, Gibran Kepleset Sebut Asam Folat Jadi Asam Sulfat
Selasa, 5 Desember 2023 | 11:16:00 WIB
Kejakgung Ingatkan Aparatur Desa Harus Netral dalam Pemilu 2024
Gibran Bagi-Bagi Susu di CFD Sudirman-Thamrin, Bawaslu Jakarta: Tidak Boleh!
Usai Dikunjungi Kaesang, Dokter Cantik Ragilda Rachma Optimis Sukses Melenggang ke Senayan
Kunjungi Kota Malang, Kaesang Ajak Influencer Sosialisasikan Prabowo-Gibran
Ogah Kebobolan Pelanggaran Pemilu 2024, Bawaslu 'Gercep' Bentuk Tim Pengawasan Kampanye
KPU Tekankan Lembaganya Tidak Pernah Merencanakan Hapus Debat Cawapres
KPU Akui Muncul Pembahasan Kehadiran Capres-Cawapres Dalam Debat Secara Bersamaan
Informasikan Polri-KPU, BSSN Serahkan Laporan Investigasi Forensik Digital DPT Pemilu
Komisi II DPR Tegaskan Honorer Bekerja Lima Tahun Harus Diangkat PPPK
pemerintahan
Jelang Masa Jabatannya Berakhir, Jokowi Minta Pembangunan di Daerah Selaras dengan Pusat
Pemerintah Berencana Beri Insentif Lebih Bagi Guru Yang Ditugaskan di Daerah Tertinggal
Masuki Masa Kampanye, Bawaslu Imbau Peserta Pemilu Lebih Kedepankan Visi-Misi
Prabowo dan Gibran Tidak Perlu Mengundurkan Diri Dari Jabatan Mereka, Ini Aturannya Sudah Dikeluarkan Jokowi
Image Show
Pesawat Latih TNI AU Jatuh di Gunung Bromo
Kamis, 16 November 2023 | 23:42:18 WIB
 
Kabaharkam Bahas Netralitas Polri
Kamis, 16 November 2023 | 00:40:53 WIB
Joko Widodo saat memberikan kuliah umum di Luar Negeri
Kamis, 16 November 2023 | 00:40:53 WIB
daerah
Likuifaksi Tanah Diduga Penyebab Banjir Bandang dan Lonsor Bebatuan Yang Terjadi di Humbahas
Sosialisasikan Ganjar-Mahfud di Malang, JAMAN Gelar Senam Sehat Yang Diikuti Ribuan Masyarakat
Gelar Kompetisi UMKM, Asandra Salsabila  Sediakan Modal Usaha Bagi Pemenang
Sekdaprov Riau, SF Hariyanto Tak Masuk dalam Rekomendasi Tokoh Masyarakat Riau
Politik
Kontroversi Pernyataan Politisi PSI Ade Armando Mengenai Politik Dinasti DIY
Kejakgung Ingatkan Aparatur Desa Harus Netral dalam Pemilu 2024
Usai Dikunjungi Kaesang, Dokter Cantik Ragilda Rachma Optimis Sukses Melenggang ke Senayan
Kunjungi Kota Malang, Kaesang Ajak Influencer Sosialisasikan Prabowo-Gibran

ekonomi
OJK Berlakukan Sanksi pada Perusahaan Asuransi
OJK Berlakukan Sanksi pada Perusahaan Asuransi
Senin, 4 Desember 2023 | 12:15:23 WIB
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, Menko Airlangga Setujui Pembentukan 3 KEK Baru
Resmi Berlaku Mulai Hari ini, Pembelian Rumah Hingga Harga Rp 5 Miliar PPN nya Ditanggung Pemerintah
Rencananya Tahun Depan Perusahaan BUMN Indonesia Mulai Produksi Baterai Mobil Listrik
Hukum
Jokowi Bantah Klaim Eks Ketua KPK: Tidak Pernah Minta Penghentian Kasus e-KTP Setya Novanto
Siap Jatuhi Sanksi Kepada Azlansyah, DKPP Tunggu Laporan Aduan Bawaslu
Terungkap Ternyata Jokowi Pernah Marah dan Teriak kepada Ketua KPK, Minta Kasus Korupsi E-KTP Dihentikan
Mahkamah Konstitusi Menolak Gugatan Ulang terkait Persyaratan Usia Capres-Cawapres
Nasional
DKPP RI Putuskan Rehabilitasi Nama Baik Rahmat Bagja Terkait Dua Perkara
Jangan Bandel Ya! Bawaslu 'Pelototi' Penggunaan Dana Kampanye Pemilu 2024
Berikut Daftar 7 Hakim Agung MA Yang Disetujui Dalam Paripurna DPR Hari ini
Bawaslu Inginkan Pemilih Pemula jadi Aktor Utama Pengawasan Pemilu 2024

internasional
Tolak Hamas Berkuasa di Gaza, Wakil Presiden Amerika Kritisi Banyaknya Warga Palestina Yang Tewas
Israel dan Hamas Perpanjang Gencatan Senjata
Israel dan Hamas Perpanjang Gencatan Senjata

Kamis, 30 November 2023 | 13:41:36 WIB
Desak PBB, UNICEF Tegaskan Jalur Gaza Adalah Tempat Paling Berbahaya di Dunia Bagi Anak-anak
Israel Akhirnya Setujui Gencatan Senjata di Gaza Usai Dimediasi Qatar
olahraga
Radja Nainggolan Resmi Gabung Bhayangkara FC: Perjalanan dari Serie A ke Liga 1
Piala Asia, Timnas U-23 Indonesia Berada Dalam Ancaman di Group 'Neraka'
Usai Kalah Dibantai Irak Dengan 5 Gol, Shin Tae-yong Pastikan Akan Ada Pembalasan
Delapan Perwakilan Indonesia di French Open 2023: Jadwal Lengkap Pertandingan

Popular

News Popular
Politik
Ekonomi
Hukum
Nasional
Super News
Daerah

SUPERNEWS
Di Indonesia Ternyata Jumlah Pekerja China Lebih Mendominasi dan Tidak Sebanding Dengan Nilai Investasinya
supernews | Selasa, 3 Oktober 2023 | 10:24:00 WIB
Editor : Bachtiar | Penulis : Tim
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan saat bersalaman dengan sejumlah tenaga kerja asal China
Pilihan Redaksi

Jakarta, (Supernews)- 

Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Triyono mengatakan pekerja asing China mendominasi jumlah pekerja asing di Indonesia yang mencapai 59.320 orang atau sebesar 44,49 persen dari total pekerja asing. Menurutnya, jumlah pekerja asal China tidak berbanding lurus dengan investasi negara mereka di Indonesia.

Ia mengutip data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan Singapura merupakan investor terbesar di Indonesia pada 2022 dengan investasi sebesar $13,28 miliar. Namun, Singapura hanya menempatkan pekerja mereka sebanyak 1.811 orang atau 1,35 persen. Hal tersebut tidak sebanding dengan China yang investasinya jauh lebih rendah, yaitu $8,22 miliar.

“Kita bisa melihat ternyata perbandingan jumlah investasi tidak selalu berbanding lurus dengan jumlah tenaga kerja yang dikirim ke negara kita,” ujar Triyono dalam diskusi “Refleksi Satu Dekade Relasi Indonesia-China di Era Belt and Road”, di Jakarta beberapa waktu lalu.

Triyono menambahkan model investasi yang dijalankan China memiliki kekhasan, yaitu diiringi pengiriman besar-besaran tenaga kerja. Hal ini, katanya, dapat menimbulkan gejolak di dalam pasar tenaga kerja setempat. Apalagi, pekerja setempat sering kesulitan mendapatkan pekerjaan dalam proyek investasi China.

Lebih lanjut, Triyono menyampaikan sebaran tenaga kerja China di Indonesia sebagian besar berada di wilayah yang memiliki sumber daya alam yang besar terutama nikel. Hal ini bisa dimengerti mengingat investasi yang disasar China adalah industri logam. Karena itu, menurut data Kementerian Ketenagakerjaan, empat provinsi dengan konsentrasi pekerja China tinggi adalah di Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, dan Sulawesi Tenggara.

“Sulawesi Tengah memimpin jumlah tenaga kerja China, diikuti Maluku, Maluku Utara, dan Sulawesi Tenggara. Kalau Sulawesi Tenggara fokusnya di Konawe,” tambahnya.

Triyono mencontohkan investasi China di Morowali, Sulawesi Tengah pada 2021 yang mencapai $15,3 miliar dan nilai ekspor sebesar $10,7 miliar telah menciptakan lapangan pekerjaan untuk 66 ribu individu. Namun, terdapat dinamika perekrutan tenaga kerja di PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), yang merupakan perusahaan patungan antara Tsangshan Steel Holding asal China dan perusahaan lokal PT Bintang Delapan Mineral.

Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Triyono mengatakan pekerja asing China mendominasi jumlah pekerja asing di Indonesia yang mencapai 59.320 orang atau sebesar 44,49 persen dari total pekerja asing. Menurutnya, jumlah pekerja asal China tidak berbanding lurus dengan investasi negara mereka di Indonesia.

Studi yang dilakukan Widyanta pada 2019 mengungkapkan banyak kandidat lokal dengan kualifikasi pendidikan menengah kesulitan untuk lolos seleksi, meskipun telah mencapai tahap wawancara. Namun, Triyono juga menyampaikan bahwa ada studi yang menyebutkan inisiatif ini telah berhasil mengurangi pengangguran di kalangan populasi produktif yang mencakup lulusan pendidikan menengah dan tinggi.

Selain itu, Triyono juga mengungkapkan ada keganjilan dalam kontrak kerja di PT IMIP. Ia mencontohkan. ada pekerja dengan kontrakl kerja 1 tahun dipecat sebeljum waktunya tanpa pemberitahuan resmi, sementara perusahaan mengklaim pekerja tersebut telah mengundurkan diri.

“Kemudian tidak ada job description yang jelas antara pekerja lokal dengan China. Sehingga ketika pekerja lokal melakukan tugas, mereka juga harus mengerjakan tugas lebih dari satu. Ini tidak boleh,”katanya.

Triyono juga menemukan, berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan di China pada 2007, ada kesenjangan upah antara pekerja asal China dan pekerja di negara-negara di Asia Tenggara. Sebagai contoh, perbandingan upah pekerja di China 13 kali lipat upah pekerja di Indonesia. Meskipun, Tri mengakui belum memiliki data besaran upah pekerja China yang bekerja di Indonesia.

Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo telah mendorong kerja sama China-Indonesia menjadi kemitraan yang setara dan menguntungkan. Selain itu, kata Djauhari presiden juga menyampaikan bahwa kerja sama itu diharapkan dapat memicu ekonomi dengan efek berganda dan berkelanjutan untuk jangka panjang.

“Presiden Kita menggaris bawahi perlunya mendorong kerja sama Belt & Road Initiative (BRI) dan BRF untuk memiliki sinergi dan sense of ownership bagi negara tuan rumah,” ujar Djauhari Oratmangun di Kamis (26/10/2023).

Menurut Djauhari, Presiden Xi Jinping telah menyampaikan komitmen pendanaan untuk BRI dan Global Maritime Fulcrum (GMF) sebesar $47,8 miliar. Menurutnya, pemerintah telah melakukan pendekatan untuk memastikan kerja sama kedua negara bisa saling menguntungkan.

Buruh Salahkan Pemerintah karena Kurang Pengawasan

Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Sunarno mengatakan secara prinsip organisasinya tidak anti dengan pekerja asing. Sebab, menurutnya secara umum kondisi buruh di berbagai negara sama dan banyak orang Indonesia juga bekerja di luar negeri.

Sunarno mengatakan persoalan jumlah pekerja asing dan investasi tersebut tidak akan muncul jika pengawasan pemerintah bisa maksimal sehingga bisa sesuai peraturan. Contohnya jumlah pekerja asing yang diperkenakan bekerja di Indonesia sekitar 20 persen dan merupakan pekerja dengan keterampilan tinggi.

“Justru ada di pemerintah kita terkait pengawas pekerja asing tidak jelas. Dan bisa jadi ini bentuk kongkalikong di tingkat operasional pemerintah,” ujar Sunarno kepada VOA, Senin (30/10/2023).

Sunarno juga mengapresiasi proteksi yang tinggi berupa upah tinggi dan keamanan kerja bagipekerja mereka di luar negeri. Karena itu, kata dia, pemerintah Indonesia semestinya memberikan perlindungan yang sama bagi pekerja Indonesia terkait upah dan keselamatan.** [sm/ab/voa]


Artikel Terbaru
Selasa, 5 Desember 2023 | 11:16:00 WIB