'
22 Jumadil Awwal 1445 H | Selasa, 5 Desember 2023
Pemilu 2024
Jokowi Didesak Segera Tunjukan Netralitas Yang Sesungguhnya, Jangan Cawe-cawe Karena Rakyat Sudah Muak 
politik | Jumat, 17 November 2023 | 16:42:34 WIB
Editor : edison | Penulis : Anita
Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Jakarta, (Supernews)- Direktur Eksekutif Center for Research on Ethic Economy and Democracy (CREED) Yoseph Billie Dosiwoda, mendesak pihak-pihak eksekutif yang berada di bawah kekusaan Istana dalam kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera bersikap netral dalam mengahadapi pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Desakan itu disampaikan Yoseph Billie, mengingat tontonan politik yang belakangan ini terjadi. Dimana akhir-akhir ini publik sering kali disuguhkan tontonan panggung politik yang jauh dari nilai etika demokrasi dan minus pendidikan politik. Pasalnya dari sejumlah peristiwa politik yang terjadi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkesan lebih mengedepankan keberpihakannya terhadap keluarganya semata.

"Apa yang kita saksikan belakangan ini jelas etika demokrasinya sangat rendah dan terbilang tidak ada nilai pendidikan politiknya. Mengapa? kita lihat saja Jokowi sebagai Presiden terasa fokus mengatur keberpihakannya kepada keluarganya saja. Mulai dari mengkondisikan posisi Gibran sebagai Cawapres dan Kaesang sebagai Ketum PSI yang baliho sudah tersebar dimana-mana," ujar Yoseph Billie kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/11/2023).

"Untuk itu Istana harus segera bersikap netral, jangan sampai ikut-ikutan. Sudah cukuplah sampai disitu apa yang terjadi belakangan ini, ada oknum Polisi yang pasang baliho, ada intervensi kepada partai tertentu, cukup.  Rakyat saya rasa juga sudah muak dengan itu semua," lanjutnya.

Lebih lanjut dirinya juga mengungkapkan, hal-hal penyebab munculnya asumsi ketidak netralan Presiden Jokowi itu, kian terlihat jelas pasca penunjukan Jendral Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI. Dimana selama ini Jendral Agus Subiyanto sebelumnya sudah cukup santer disebut-sebut sebagai orangnya Jokowi.

Ditambah lagi dengan penunjukan para penjabat (Pj)  Kepala Daerah yang diduga kuat keseluruhannya adalah orang dekat Jokowi, hal itupun secara langsung telah mengabaikan rekrutmen  merried sistem yang ideal.

"Jadi istilah 'Genk Solo' itukan saat ini semakin jelas adanya, setelah Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo  yang jelas-jelas orangnya Jokowi, kini dicalonkan lagi Jendral Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI. Makin kuatlah barang itu, mereka inikan orang-orangnya Jokowi sejak beliau menjabat sebagai Walikota, ditambah lagi dengan Pj Kepala Daerah," ungkapnya.

Menurutnya, pernyataan-pernyataan yang menuding Istana dan lembaga-lembaga di bawahnya tidak netral, saat ini sudah tidak dapat terbantahkan lagi. Sekalipun ribuan kali Polri dan TNI menyatakan sikap bahwa mereka netral, semua itu hanya akan menambah keyakinan publik atas keberpihakan mereka kepada calon wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

"Istana jangan seolah-olah menjalankan aturan tetapi mengabaikan nilai-nilai etika kedaulatan rakyat dalam Pemilu harus dijaga sebagai legitimasi mandat rakyat. Isu politik dinasty yang mengatakan Jokowi sedang membangun demokrasi seperti kerajaan dan tagar #kamimuak dari masyarakat sipil, saya rasa sudah cukup untuk memastikan kalau rakyat yakin tidak ada netralitas Jokowi di Pemilu ini," jelasnya.

Karenanya, Yoseph Billie mengingatkan agar Jokowi beserta Istana sebagai lambang kekuasaan bersama lembaga-lembaga di bawahnya. Segera menghentikan itu semua dan mengembalikan kecintaan masyarakat terhadap kepemimpinan Jokowi sebagai Presiden. 

"Masih ada waktu tiga bulan Jokowi sebagai Presiden menunjukan sikap netral dalam Pemilu 2024, hentikan cawe-cawe yang dialamatkan publik selama ini dan berharap Jokowi menjaga Demokrasi Pemilu sebagai jaminan konstitusi. Ingat ungkapan Populi Vox Dei suara rakyat adalah suara Tuhan yang dapat menentukan jalannya sendiri termasuk untuk melawan rezim pemerintah yang opportunis," tandasnya.**

Index
DKPP RI Putuskan Rehabilitasi Nama Baik Rahmat Bagja Terkait Dua Perkara
Jangan Bandel Ya! Bawaslu 'Pelototi' Penggunaan Dana Kampanye Pemilu 2024
Anggota Komisi II DPR Tolak Usulan Pemerintah Tentang RUU DKI Jakarta Yang Inginkan Gubernur Dipilih dan Ditunjuk Oleh Presiden
Berikut Daftar 7 Hakim Agung MA Yang Disetujui Dalam Paripurna DPR Hari ini
Bawaslu Inginkan Pemilih Pemula jadi Aktor Utama Pengawasan Pemilu 2024
Bahas Izin Mendirikan TPS, KPU Rakor Bersama PPLN Hong Kong dan Makau
KPU Pastikan Debat Capres-Cawapres 2024 Pertama dan Terakhir di Kantornya
TNI Integratif Bersinergi Dengan Kementan RI Dukung Ketahanan Pangan Wujudkan Swasembada Pangan
Kontroversi Pernyataan Politisi PSI Ade Armando Mengenai Politik Dinasti DIY
Jadwal Pengumuman Hasil Tes PPPK 2023 dan Tahapan Selanjutnya yang Wajib Diikuti
supernews
Jokowi Didesak Setop Main-main Perangkat Negara di Pemilu 2024 Dan Segera Mundur Dari Jabatan Presiden
Tolak Pemutihan 3,3Juta Hektar Kebun Sawit Dalam Kawasan Hutan, Pemerintah Jokowi Dituding Hanya Untungkan Pengusaha Nakal
Di Indonesia Ternyata Jumlah Pekerja China Lebih Mendominasi dan Tidak Sebanding Dengan Nilai Investasinya
Tak Kunjung Ditindak, Rp 1 Triliun Uang Hasil Kejahatan Lingkungan Disebut-sebut Masuk ke Partai Politik
Index
Duh, Gibran Kepleset Sebut Asam Folat Jadi Asam Sulfat
Duh, Gibran Kepleset Sebut Asam Folat Jadi Asam Sulfat
Selasa, 5 Desember 2023 | 11:16:00 WIB
Kejakgung Ingatkan Aparatur Desa Harus Netral dalam Pemilu 2024
Gibran Bagi-Bagi Susu di CFD Sudirman-Thamrin, Bawaslu Jakarta: Tidak Boleh!
Usai Dikunjungi Kaesang, Dokter Cantik Ragilda Rachma Optimis Sukses Melenggang ke Senayan
Kunjungi Kota Malang, Kaesang Ajak Influencer Sosialisasikan Prabowo-Gibran
Ogah Kebobolan Pelanggaran Pemilu 2024, Bawaslu 'Gercep' Bentuk Tim Pengawasan Kampanye
KPU Tekankan Lembaganya Tidak Pernah Merencanakan Hapus Debat Cawapres
KPU Akui Muncul Pembahasan Kehadiran Capres-Cawapres Dalam Debat Secara Bersamaan
Informasikan Polri-KPU, BSSN Serahkan Laporan Investigasi Forensik Digital DPT Pemilu
Komisi II DPR Tegaskan Honorer Bekerja Lima Tahun Harus Diangkat PPPK
pemerintahan
Jelang Masa Jabatannya Berakhir, Jokowi Minta Pembangunan di Daerah Selaras dengan Pusat
Pemerintah Berencana Beri Insentif Lebih Bagi Guru Yang Ditugaskan di Daerah Tertinggal
Masuki Masa Kampanye, Bawaslu Imbau Peserta Pemilu Lebih Kedepankan Visi-Misi
Prabowo dan Gibran Tidak Perlu Mengundurkan Diri Dari Jabatan Mereka, Ini Aturannya Sudah Dikeluarkan Jokowi
Image Show
Pesawat Latih TNI AU Jatuh di Gunung Bromo
Kamis, 16 November 2023 | 23:42:18 WIB
 
Kabaharkam Bahas Netralitas Polri
Kamis, 16 November 2023 | 00:40:53 WIB
Joko Widodo saat memberikan kuliah umum di Luar Negeri
Kamis, 16 November 2023 | 00:40:53 WIB
daerah
Likuifaksi Tanah Diduga Penyebab Banjir Bandang dan Lonsor Bebatuan Yang Terjadi di Humbahas
Sosialisasikan Ganjar-Mahfud di Malang, JAMAN Gelar Senam Sehat Yang Diikuti Ribuan Masyarakat
Gelar Kompetisi UMKM, Asandra Salsabila  Sediakan Modal Usaha Bagi Pemenang
Sekdaprov Riau, SF Hariyanto Tak Masuk dalam Rekomendasi Tokoh Masyarakat Riau
Politik
Kontroversi Pernyataan Politisi PSI Ade Armando Mengenai Politik Dinasti DIY
Kejakgung Ingatkan Aparatur Desa Harus Netral dalam Pemilu 2024
Usai Dikunjungi Kaesang, Dokter Cantik Ragilda Rachma Optimis Sukses Melenggang ke Senayan
Kunjungi Kota Malang, Kaesang Ajak Influencer Sosialisasikan Prabowo-Gibran

ekonomi
OJK Berlakukan Sanksi pada Perusahaan Asuransi
OJK Berlakukan Sanksi pada Perusahaan Asuransi
Senin, 4 Desember 2023 | 12:15:23 WIB
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, Menko Airlangga Setujui Pembentukan 3 KEK Baru
Resmi Berlaku Mulai Hari ini, Pembelian Rumah Hingga Harga Rp 5 Miliar PPN nya Ditanggung Pemerintah
Rencananya Tahun Depan Perusahaan BUMN Indonesia Mulai Produksi Baterai Mobil Listrik
Hukum
Jokowi Bantah Klaim Eks Ketua KPK: Tidak Pernah Minta Penghentian Kasus e-KTP Setya Novanto
Siap Jatuhi Sanksi Kepada Azlansyah, DKPP Tunggu Laporan Aduan Bawaslu
Terungkap Ternyata Jokowi Pernah Marah dan Teriak kepada Ketua KPK, Minta Kasus Korupsi E-KTP Dihentikan
Mahkamah Konstitusi Menolak Gugatan Ulang terkait Persyaratan Usia Capres-Cawapres
Nasional
DKPP RI Putuskan Rehabilitasi Nama Baik Rahmat Bagja Terkait Dua Perkara
Jangan Bandel Ya! Bawaslu 'Pelototi' Penggunaan Dana Kampanye Pemilu 2024
Berikut Daftar 7 Hakim Agung MA Yang Disetujui Dalam Paripurna DPR Hari ini
Bawaslu Inginkan Pemilih Pemula jadi Aktor Utama Pengawasan Pemilu 2024

internasional
Tolak Hamas Berkuasa di Gaza, Wakil Presiden Amerika Kritisi Banyaknya Warga Palestina Yang Tewas
Israel dan Hamas Perpanjang Gencatan Senjata
Israel dan Hamas Perpanjang Gencatan Senjata

Kamis, 30 November 2023 | 13:41:36 WIB
Desak PBB, UNICEF Tegaskan Jalur Gaza Adalah Tempat Paling Berbahaya di Dunia Bagi Anak-anak
Israel Akhirnya Setujui Gencatan Senjata di Gaza Usai Dimediasi Qatar
olahraga
Radja Nainggolan Resmi Gabung Bhayangkara FC: Perjalanan dari Serie A ke Liga 1
Piala Asia, Timnas U-23 Indonesia Berada Dalam Ancaman di Group 'Neraka'
Usai Kalah Dibantai Irak Dengan 5 Gol, Shin Tae-yong Pastikan Akan Ada Pembalasan
Delapan Perwakilan Indonesia di French Open 2023: Jadwal Lengkap Pertandingan

Popular

News Popular
Politik
Ekonomi
Hukum
Nasional
Super News
Daerah

Pemilu 2024
Jokowi Didesak Segera Tunjukan Netralitas Yang Sesungguhnya, Jangan Cawe-cawe Karena Rakyat Sudah Muak 
politik | Jumat, 17 November 2023 | 16:42:34 WIB
Editor : edison | Penulis : Anita
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Pilihan Redaksi

Jakarta, (Supernews)- Direktur Eksekutif Center for Research on Ethic Economy and Democracy (CREED) Yoseph Billie Dosiwoda, mendesak pihak-pihak eksekutif yang berada di bawah kekusaan Istana dalam kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera bersikap netral dalam mengahadapi pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Desakan itu disampaikan Yoseph Billie, mengingat tontonan politik yang belakangan ini terjadi. Dimana akhir-akhir ini publik sering kali disuguhkan tontonan panggung politik yang jauh dari nilai etika demokrasi dan minus pendidikan politik. Pasalnya dari sejumlah peristiwa politik yang terjadi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkesan lebih mengedepankan keberpihakannya terhadap keluarganya semata.

"Apa yang kita saksikan belakangan ini jelas etika demokrasinya sangat rendah dan terbilang tidak ada nilai pendidikan politiknya. Mengapa? kita lihat saja Jokowi sebagai Presiden terasa fokus mengatur keberpihakannya kepada keluarganya saja. Mulai dari mengkondisikan posisi Gibran sebagai Cawapres dan Kaesang sebagai Ketum PSI yang baliho sudah tersebar dimana-mana," ujar Yoseph Billie kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/11/2023).

"Untuk itu Istana harus segera bersikap netral, jangan sampai ikut-ikutan. Sudah cukuplah sampai disitu apa yang terjadi belakangan ini, ada oknum Polisi yang pasang baliho, ada intervensi kepada partai tertentu, cukup.  Rakyat saya rasa juga sudah muak dengan itu semua," lanjutnya.

Lebih lanjut dirinya juga mengungkapkan, hal-hal penyebab munculnya asumsi ketidak netralan Presiden Jokowi itu, kian terlihat jelas pasca penunjukan Jendral Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI. Dimana selama ini Jendral Agus Subiyanto sebelumnya sudah cukup santer disebut-sebut sebagai orangnya Jokowi.

Ditambah lagi dengan penunjukan para penjabat (Pj)  Kepala Daerah yang diduga kuat keseluruhannya adalah orang dekat Jokowi, hal itupun secara langsung telah mengabaikan rekrutmen  merried sistem yang ideal.

"Jadi istilah 'Genk Solo' itukan saat ini semakin jelas adanya, setelah Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo  yang jelas-jelas orangnya Jokowi, kini dicalonkan lagi Jendral Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI. Makin kuatlah barang itu, mereka inikan orang-orangnya Jokowi sejak beliau menjabat sebagai Walikota, ditambah lagi dengan Pj Kepala Daerah," ungkapnya.

Menurutnya, pernyataan-pernyataan yang menuding Istana dan lembaga-lembaga di bawahnya tidak netral, saat ini sudah tidak dapat terbantahkan lagi. Sekalipun ribuan kali Polri dan TNI menyatakan sikap bahwa mereka netral, semua itu hanya akan menambah keyakinan publik atas keberpihakan mereka kepada calon wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

"Istana jangan seolah-olah menjalankan aturan tetapi mengabaikan nilai-nilai etika kedaulatan rakyat dalam Pemilu harus dijaga sebagai legitimasi mandat rakyat. Isu politik dinasty yang mengatakan Jokowi sedang membangun demokrasi seperti kerajaan dan tagar #kamimuak dari masyarakat sipil, saya rasa sudah cukup untuk memastikan kalau rakyat yakin tidak ada netralitas Jokowi di Pemilu ini," jelasnya.

Karenanya, Yoseph Billie mengingatkan agar Jokowi beserta Istana sebagai lambang kekuasaan bersama lembaga-lembaga di bawahnya. Segera menghentikan itu semua dan mengembalikan kecintaan masyarakat terhadap kepemimpinan Jokowi sebagai Presiden. 

"Masih ada waktu tiga bulan Jokowi sebagai Presiden menunjukan sikap netral dalam Pemilu 2024, hentikan cawe-cawe yang dialamatkan publik selama ini dan berharap Jokowi menjaga Demokrasi Pemilu sebagai jaminan konstitusi. Ingat ungkapan Populi Vox Dei suara rakyat adalah suara Tuhan yang dapat menentukan jalannya sendiri termasuk untuk melawan rezim pemerintah yang opportunis," tandasnya.**


Artikel Terbaru
Selasa, 5 Desember 2023 | 11:16:00 WIB