'
22 Jumadil Awwal 1445 H | Selasa, 5 Desember 2023
Pilpres 2024
Kritisi Jokowi, Anies Tegaskan Pembangunan adalah Membangun Manusianya Bukan Infrastruktur
politik | Senin, 20 November 2023 | 22:38:54 WIB
Editor : Budi Harjo | Penulis : Dedy
Calon Presiden Anies Baswedan bersama para pendukungnya

Jakarta, (Supernews)- Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan blak-blakan melontarkan kritik kerasnya terhadap pembangunan infrastruktur.

Hal ini Anies sampaikan dalam sambutannya saat menghadiri acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional di Az Zikra Bogor pada Sabtu (18/11/23).

Anies menyampaikan demikian karena menurutnya ketimpangan dan ketidakadilan jadi masalah besar yang saat ini ada di Indonesia. Alih-alih fokus pada pembangunan infrastruktur yang hanya dibangun di kawasan tertentu, Anies menekankan pentingnya membangun kualitas manusia itu sendiri untuk bisa mengatasi ketimpangan.

Hal ini Anies sampaikan dalam sambutannya saat menghadiri acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional di Az Zikra Bogor pada Sabtu (18/11/23).

Anies menyampaikan demikian karena menurutnya ketimpangan dan ketidakadilan jadi masalah besar yang saat ini ada di Indonesia. Alih-alih fokus pada pembangunan infrastruktur yang hanya dibangun di kawasan tertentu, Anies menekankan pentingnya membangun kualitas manusia itu sendiri untuk bisa mengatasi ketimpangan.

“Pembangunan adalah membangun manusianya, bukan sekadar barang yang bisa difoto, pembangunan ujungnya adalah membuat manusia yang berakhlak al karimah membangun manusia kompeten yang bisa mandiri dan sejahtera, pembangunan adalah soal manusia bukan tentang infrastruktur, itulah pembangunan, ini yang kan jadi perhatian kami,” ungkapnya dilihat live di kanal Youtube Islamic Brotherhood TV.

Anies menilai ketimpangan Indonesia benar adanya. Sebagai contoh ia menyinggung indeks pembangunan manusia (IPM) antara Jawa-Sumatera dengan daerah lainnya yang menurutnya tak merata.

Karenanya, Anies yang ditemani Cak Imin dalam sambutannya itu menawarkan visi satu kemakmuran dan keadilan. Hal ini menurutnya merupakan pelengkap dari sejarah panjang Indonesia sampai berdiri saat ini yakni Satu bangsa, satu negara, satu kesatuan, satu tanah-air.

“Jawa-Sumatera putih, sisanya kuning, Indeks pembangunan manusia di Jawa dan Sumatera tahun 2013 adalah 69. Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, dll indeksnya 69 pada 2023 artinya mereka tertinggal 10 tahun dari Jawa dan Sumatera, jedanya selisihnya 10 tahun,” jelas Anies.

Menurut Anies, syarat sebuah negara bersatu adalah kemakmuran dan keadilan harus betul-betul dirasakan oleh rakyat Indonesia.

“Kami berdua membawa visi yang berikutnya, Indonesia harus satu kemakmuran. Karena kalau kita tidak satu kemakmuran akan terjadi ketimpangan luar biasa. Yang buat negara bersatu atau tidak apabila kita merasakan satu kemakmuran dan keadilan,” jelasnya.

Anies tak menampik pembangunan infrastruktur penting dilakukan untuk pertumbuhan ekonomi ke depan, hanya saja menurutnya meratakan peningkatan kualitas manusia juga tak kalah penting agar ketimpangan bisa diatasi.

Ia mengibaratkan pertumbuhan ekonomi layaknya sebuah kue di mana membuat kue yang lebih besar adalah hal baik tetapi membagikannya jauh lebih baik agar terjadi pemerataan di setiap wilayah.**

Index
DKPP RI Putuskan Rehabilitasi Nama Baik Rahmat Bagja Terkait Dua Perkara
Jangan Bandel Ya! Bawaslu 'Pelototi' Penggunaan Dana Kampanye Pemilu 2024
Anggota Komisi II DPR Tolak Usulan Pemerintah Tentang RUU DKI Jakarta Yang Inginkan Gubernur Dipilih dan Ditunjuk Oleh Presiden
Berikut Daftar 7 Hakim Agung MA Yang Disetujui Dalam Paripurna DPR Hari ini
Bawaslu Inginkan Pemilih Pemula jadi Aktor Utama Pengawasan Pemilu 2024
Bahas Izin Mendirikan TPS, KPU Rakor Bersama PPLN Hong Kong dan Makau
KPU Pastikan Debat Capres-Cawapres 2024 Pertama dan Terakhir di Kantornya
TNI Integratif Bersinergi Dengan Kementan RI Dukung Ketahanan Pangan Wujudkan Swasembada Pangan
Kontroversi Pernyataan Politisi PSI Ade Armando Mengenai Politik Dinasti DIY
Jadwal Pengumuman Hasil Tes PPPK 2023 dan Tahapan Selanjutnya yang Wajib Diikuti
supernews
Jokowi Didesak Setop Main-main Perangkat Negara di Pemilu 2024 Dan Segera Mundur Dari Jabatan Presiden
Tolak Pemutihan 3,3Juta Hektar Kebun Sawit Dalam Kawasan Hutan, Pemerintah Jokowi Dituding Hanya Untungkan Pengusaha Nakal
Di Indonesia Ternyata Jumlah Pekerja China Lebih Mendominasi dan Tidak Sebanding Dengan Nilai Investasinya
Tak Kunjung Ditindak, Rp 1 Triliun Uang Hasil Kejahatan Lingkungan Disebut-sebut Masuk ke Partai Politik
Index
Duh, Gibran Kepleset Sebut Asam Folat Jadi Asam Sulfat
Duh, Gibran Kepleset Sebut Asam Folat Jadi Asam Sulfat
Selasa, 5 Desember 2023 | 11:16:00 WIB
Kejakgung Ingatkan Aparatur Desa Harus Netral dalam Pemilu 2024
Gibran Bagi-Bagi Susu di CFD Sudirman-Thamrin, Bawaslu Jakarta: Tidak Boleh!
Usai Dikunjungi Kaesang, Dokter Cantik Ragilda Rachma Optimis Sukses Melenggang ke Senayan
Kunjungi Kota Malang, Kaesang Ajak Influencer Sosialisasikan Prabowo-Gibran
Ogah Kebobolan Pelanggaran Pemilu 2024, Bawaslu 'Gercep' Bentuk Tim Pengawasan Kampanye
KPU Tekankan Lembaganya Tidak Pernah Merencanakan Hapus Debat Cawapres
KPU Akui Muncul Pembahasan Kehadiran Capres-Cawapres Dalam Debat Secara Bersamaan
Informasikan Polri-KPU, BSSN Serahkan Laporan Investigasi Forensik Digital DPT Pemilu
Komisi II DPR Tegaskan Honorer Bekerja Lima Tahun Harus Diangkat PPPK
pemerintahan
Jelang Masa Jabatannya Berakhir, Jokowi Minta Pembangunan di Daerah Selaras dengan Pusat
Pemerintah Berencana Beri Insentif Lebih Bagi Guru Yang Ditugaskan di Daerah Tertinggal
Masuki Masa Kampanye, Bawaslu Imbau Peserta Pemilu Lebih Kedepankan Visi-Misi
Prabowo dan Gibran Tidak Perlu Mengundurkan Diri Dari Jabatan Mereka, Ini Aturannya Sudah Dikeluarkan Jokowi
Image Show
Pesawat Latih TNI AU Jatuh di Gunung Bromo
Kamis, 16 November 2023 | 23:42:18 WIB
 
Kabaharkam Bahas Netralitas Polri
Kamis, 16 November 2023 | 00:40:53 WIB
Joko Widodo saat memberikan kuliah umum di Luar Negeri
Kamis, 16 November 2023 | 00:40:53 WIB
daerah
Likuifaksi Tanah Diduga Penyebab Banjir Bandang dan Lonsor Bebatuan Yang Terjadi di Humbahas
Sosialisasikan Ganjar-Mahfud di Malang, JAMAN Gelar Senam Sehat Yang Diikuti Ribuan Masyarakat
Gelar Kompetisi UMKM, Asandra Salsabila  Sediakan Modal Usaha Bagi Pemenang
Sekdaprov Riau, SF Hariyanto Tak Masuk dalam Rekomendasi Tokoh Masyarakat Riau
Politik
Kontroversi Pernyataan Politisi PSI Ade Armando Mengenai Politik Dinasti DIY
Kejakgung Ingatkan Aparatur Desa Harus Netral dalam Pemilu 2024
Usai Dikunjungi Kaesang, Dokter Cantik Ragilda Rachma Optimis Sukses Melenggang ke Senayan
Kunjungi Kota Malang, Kaesang Ajak Influencer Sosialisasikan Prabowo-Gibran

ekonomi
OJK Berlakukan Sanksi pada Perusahaan Asuransi
OJK Berlakukan Sanksi pada Perusahaan Asuransi
Senin, 4 Desember 2023 | 12:15:23 WIB
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, Menko Airlangga Setujui Pembentukan 3 KEK Baru
Resmi Berlaku Mulai Hari ini, Pembelian Rumah Hingga Harga Rp 5 Miliar PPN nya Ditanggung Pemerintah
Rencananya Tahun Depan Perusahaan BUMN Indonesia Mulai Produksi Baterai Mobil Listrik
Hukum
Jokowi Bantah Klaim Eks Ketua KPK: Tidak Pernah Minta Penghentian Kasus e-KTP Setya Novanto
Siap Jatuhi Sanksi Kepada Azlansyah, DKPP Tunggu Laporan Aduan Bawaslu
Terungkap Ternyata Jokowi Pernah Marah dan Teriak kepada Ketua KPK, Minta Kasus Korupsi E-KTP Dihentikan
Mahkamah Konstitusi Menolak Gugatan Ulang terkait Persyaratan Usia Capres-Cawapres
Nasional
DKPP RI Putuskan Rehabilitasi Nama Baik Rahmat Bagja Terkait Dua Perkara
Jangan Bandel Ya! Bawaslu 'Pelototi' Penggunaan Dana Kampanye Pemilu 2024
Berikut Daftar 7 Hakim Agung MA Yang Disetujui Dalam Paripurna DPR Hari ini
Bawaslu Inginkan Pemilih Pemula jadi Aktor Utama Pengawasan Pemilu 2024

internasional
Tolak Hamas Berkuasa di Gaza, Wakil Presiden Amerika Kritisi Banyaknya Warga Palestina Yang Tewas
Israel dan Hamas Perpanjang Gencatan Senjata
Israel dan Hamas Perpanjang Gencatan Senjata

Kamis, 30 November 2023 | 13:41:36 WIB
Desak PBB, UNICEF Tegaskan Jalur Gaza Adalah Tempat Paling Berbahaya di Dunia Bagi Anak-anak
Israel Akhirnya Setujui Gencatan Senjata di Gaza Usai Dimediasi Qatar
olahraga
Radja Nainggolan Resmi Gabung Bhayangkara FC: Perjalanan dari Serie A ke Liga 1
Piala Asia, Timnas U-23 Indonesia Berada Dalam Ancaman di Group 'Neraka'
Usai Kalah Dibantai Irak Dengan 5 Gol, Shin Tae-yong Pastikan Akan Ada Pembalasan
Delapan Perwakilan Indonesia di French Open 2023: Jadwal Lengkap Pertandingan

Popular

News Popular
Politik
Ekonomi
Hukum
Nasional
Super News
Daerah

Pilpres 2024
Kritisi Jokowi, Anies Tegaskan Pembangunan adalah Membangun Manusianya Bukan Infrastruktur
politik | Senin, 20 November 2023 | 22:38:54 WIB
Editor : Budi Harjo | Penulis : Dedy
Calon Presiden Anies Baswedan bersama para pendukungnya
Pilihan Redaksi

Jakarta, (Supernews)- Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan blak-blakan melontarkan kritik kerasnya terhadap pembangunan infrastruktur.

Hal ini Anies sampaikan dalam sambutannya saat menghadiri acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional di Az Zikra Bogor pada Sabtu (18/11/23).

Anies menyampaikan demikian karena menurutnya ketimpangan dan ketidakadilan jadi masalah besar yang saat ini ada di Indonesia. Alih-alih fokus pada pembangunan infrastruktur yang hanya dibangun di kawasan tertentu, Anies menekankan pentingnya membangun kualitas manusia itu sendiri untuk bisa mengatasi ketimpangan.

Hal ini Anies sampaikan dalam sambutannya saat menghadiri acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional di Az Zikra Bogor pada Sabtu (18/11/23).

Anies menyampaikan demikian karena menurutnya ketimpangan dan ketidakadilan jadi masalah besar yang saat ini ada di Indonesia. Alih-alih fokus pada pembangunan infrastruktur yang hanya dibangun di kawasan tertentu, Anies menekankan pentingnya membangun kualitas manusia itu sendiri untuk bisa mengatasi ketimpangan.

“Pembangunan adalah membangun manusianya, bukan sekadar barang yang bisa difoto, pembangunan ujungnya adalah membuat manusia yang berakhlak al karimah membangun manusia kompeten yang bisa mandiri dan sejahtera, pembangunan adalah soal manusia bukan tentang infrastruktur, itulah pembangunan, ini yang kan jadi perhatian kami,” ungkapnya dilihat live di kanal Youtube Islamic Brotherhood TV.

Anies menilai ketimpangan Indonesia benar adanya. Sebagai contoh ia menyinggung indeks pembangunan manusia (IPM) antara Jawa-Sumatera dengan daerah lainnya yang menurutnya tak merata.

Karenanya, Anies yang ditemani Cak Imin dalam sambutannya itu menawarkan visi satu kemakmuran dan keadilan. Hal ini menurutnya merupakan pelengkap dari sejarah panjang Indonesia sampai berdiri saat ini yakni Satu bangsa, satu negara, satu kesatuan, satu tanah-air.

“Jawa-Sumatera putih, sisanya kuning, Indeks pembangunan manusia di Jawa dan Sumatera tahun 2013 adalah 69. Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, dll indeksnya 69 pada 2023 artinya mereka tertinggal 10 tahun dari Jawa dan Sumatera, jedanya selisihnya 10 tahun,” jelas Anies.

Menurut Anies, syarat sebuah negara bersatu adalah kemakmuran dan keadilan harus betul-betul dirasakan oleh rakyat Indonesia.

“Kami berdua membawa visi yang berikutnya, Indonesia harus satu kemakmuran. Karena kalau kita tidak satu kemakmuran akan terjadi ketimpangan luar biasa. Yang buat negara bersatu atau tidak apabila kita merasakan satu kemakmuran dan keadilan,” jelasnya.

Anies tak menampik pembangunan infrastruktur penting dilakukan untuk pertumbuhan ekonomi ke depan, hanya saja menurutnya meratakan peningkatan kualitas manusia juga tak kalah penting agar ketimpangan bisa diatasi.

Ia mengibaratkan pertumbuhan ekonomi layaknya sebuah kue di mana membuat kue yang lebih besar adalah hal baik tetapi membagikannya jauh lebih baik agar terjadi pemerataan di setiap wilayah.**


Artikel Terbaru
Selasa, 5 Desember 2023 | 11:16:00 WIB