Jakarta, (Supernews)- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,86 juta orang per Agustus 2023. Angka ini turun 560 ribu orang dibandingkan periode serupa tahun lalu.
 
Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adaninggar Widyasanti menyatakan meskipun bila dibandingkan dengan Agustus tahun lalu terlihat ada penurunan, jumlah presentase dan pengangguran per Agustus 2023 masih relatif lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi.

Ia menjelaskan, dengan jumlah angkatan kerja sebanyak 147,71 orang, maka tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) mencapai 69,48 persen. Proporsi pekerja formal naik karena didorong bertambahnya proporsi penduduk yang bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai. Pekerja penuh waktu juga meningkat, meskipun masih lebih rendah dibanding sebelum pandemi.

“Namun, jumlah tingkat pengangguran masih relatif lebih tinggi dibanding sebelum pandemi Covid-19, atau Agustus 2019 yang sebesar 7,10 juta orang. Berdasarkan porsinya, angka pengangguran tercatat sekitar 5,32% dari penduduk usia kerja yang sebesar 212,59 juta orang,” Amalia Adaninggar dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III 2023.

Lebih lanjut dijelaskannya, berdasarkan struktur ketenagakerjaan pada Agustus 2023, penduduk usia kerja tercatat 212,59 juta orang atau meningkat 3,17 juta dibanding agustus 2022. Dari penduduk usia kerja tersebut, sekitar 147,71 juta merupakan angkatan kerja atau meningkat 3,99 juta orang dibanding Agustus 2022.

Selanjutnya, 5,27% merupakan pekerja bebas di sektor non-pertanian, 3,73% pekerja bebas di sektor pertanian, dan 3,21% berusaha dibantu buruh tetap. Proporsi penduduk yang bekerja pada kegiatan formal terus meningkat, utamanya didorong oleh meningkatnya pekerja dengan status buruh, karyawan, atau pegawai.

“Selama Agustus 2022 hingga Agustus 2023, lapangan usaha akomodasi dan makan minum menyerap tenaga kerja 1,18 juta, konstruksi 770 ribu orang, dan sektor pertanian 750 ribu orang,” kata Amalia.**